Beliau lahir pada tanggal 15 Juni 1943 di Puri Agung Denpasar dari Ayahanda Ida Cokorda Ngurah Agung dan Ida ibu Anak Agung Sagung Putri. Beliau menikahi seorang putri yang bernama Ida Anak Agung Ayu Oka Pamecutan yang merupakan keturunan dari Lanang Celuk Pamecutan, Jro Kelodan Kerobokan. Beliau menempuh Pendidikan terakhir di Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember. Setelah menamatkan Pendidikan di Universitas Negeri Jember, beliau mengabdi menjadi Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Propinsi Bali. Beliau sempat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bakti Negara, dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Bali. Dalam kiprahnya di pemerintahan, beliau menggagas pendirian sebuah monumen perjuangan Cokorda Agung Tresna yang terletak di persimpangan jalan Gatot Subroto dan jalan Nangka dan menggagas nama jalan Cokorda Agung Tresne di Renon.
Gambar : Raja Denpasar IX / Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan, SH, ketiga dari kiri
Setelah ayahanda beliau wafat, beliau dinobatkan menjadi Raja Denpasar IX dengan gelar (abiseka ratu) Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan, SH pada tahun 2005. Sebagai seorang raja, beliau berhasil mengumpulkan raja / sultan se Nusantara sehingga tergabung dalam sebuah wadah bernama Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) pada tahun 2006 dan pada saat itu beliau didaulat sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Seiring berjalannya waktu, beliau mendirikan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) pada bulan Agustus tahun 2019. Selanjutnya beliau didaulat sebagai Ketua Dewan Kerajaan Nusantara sampai sekarang.
Suka duka sebagai Raja Denpasar IX beliau jalani dengan tabah dan sabar sebagai ceciren seorang pemimpin yang harus mengayomi seluruh keluarga besar Pasemetonan Ageng Puri Agung Denpasar.