MANCA AGUNG PURI AGUNG DENPASAR
Sebelum menceritakan tentang Puri-Puri yang tergabung dalam Manca Agung Puri Agung Denpasar, ada baiknya diceritakan dahulu keturunan atau pratisentana dari Ida Batara Kyai Jambe Pule (Kyai Anglurah Bendana, Raja Badung I). Dalam sejarah selanjutnya, keturunan beliaulah yang akan mendirikan Puri Alang Badung Puri Alang Badung pada tahun 1715, Puri Jambe Kesatria, Puri Agung Denpasar dan puri-puri lainnya di daerah Kerajaan Badung.
Kyai Jambe Pule mempunyai 3 orang istri yaitu 1) Ni Luh Tameng (Jero kame) dari Desa Tembau warih Bhujangga Tembau melahirkan seorang putra bernama Kyai Agung Mangku atau Kyai Agung Gelogor selanjutnya membangun Puri Gelogor, 2) Kyai Luh Gading (putri dari Sri Magadha Prabhu yang nyineb wangsa ke Badung. Setelah menikah dengan Kyai Jambe Pule, diberi pungkusan Jro Medilan (soroh Bandem)). Dari permikahan tersebut menurunkan putra Kyai Anglurah Pemedilan atau Kyai Anglurah Pemecutan I, selanjutnya membangun Puri Pemecutan. Beliau pernah berjasa mengembalikan kekuasaan Dalem di Klungkung. Namun beliau gugur di Batu Klotok sehingga beliau dikenal dengan sebutan Betara Mur Ring Batu Klotok. 3) Gusti Ayu Pucangan/Jambe Harum (putra dari Kyai Pascima dan cucu dari Sri Magadha Natha dari Pucangan, Tabanan). Beliau melahirkan dua orang putra-putri yaitu 1) Kyai Anglurah Jambe Mihik/Merik (tetap bertempat tinggal di Puri Alang Badung), 2) “putri” diperistri oleh Dhalem Dimade dari Puri Suweca Pura, Gelgel dan melahirkan seorang putra bernama Dewa Agung Jambe “peletak dasar Kerajaan Klungkung”.
- PURI KALERAN KAWAN
Diceritakan bahwa Kyai Anglurah Pemedilan atau Kyai Anglurah Pemecutan I, menikah dengan warih Penataran Sidemen yang bernama I Gusti Ayu Tegal Sidemen. Buah dari perkawinan tersebut lahir putra yang bernama Anglurah Pemecutan II.
Ida Anglurah Pemecutan II menikah dengan I Gusti Ayu Bongan dari Mengwi. Buah dari perkawinan tersebut lahir putra yang bernama Ida Anglurah Gede Oka Kaleran yang selanjutnya mendirikan Puri Kaleran.
Ida Anglurah Gede Oka Kaleran memiliki istri yang merupakan warih dari Lanang Cepaka di Tegal yang bernama I Gusti Luh Made Cepaka. Dari pernikahan tersebut lahir putra yang bernama Anglurah Gede Ngurah Kaleran. Anglurah Gede Ngurah Kaleran memiliki istri 3 orang yaitu :
Istri pertama merupakan warih dari Jero Kajanan Kerobokan yang bernama I Gusti Made Kerobokan.
Istri ke-dua merupakan warih dari Dalem Tarukan di Banjar Sawah Pedungan yang bernama Ni Luh Pula Sari.
Istri ke-tiga merupakan warih dari Pasek Gelgel Tegal yang bernama Ni Luh Pasek.
Perkawinan Anglurah Gede Ngurah Kaleran dengan istri pertama yaitu warih dari Jero Kajanan Kerobokan yang bernama I Gusti Made Kerobokan tersebut, lahir seorang putri dan dua orang putra. Putri pertama adalah I Gusti Ayu Raka. Putra ke dua adalah Ida Anglurah Made Pemecutan atau I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang selanjutnya mendirikan Puri Agung Denpasar. Putra ke tiga adalah Anglurah Rai Pemecutan. Beliaulah yang selanjutnya mendirikan Puri Kaleran Kawan pada tahun 1765.
- PURI KALERAN KANGIN
Perkawinan Anglurah Gede Ngurah Kaleran dengan istri kedua yaitu warih dari Dalem Tarukan di Banjar Sawah Pedungan yang bernama Ni Luh Pula Sari. Buah dari perkawinan tersebut lahir putra yang bernama Kyai Alit Ngurah Kaleran Pemecutan, yang selanjutnya mendirikan Puri Kaleran Kangin pada tahun 1769.
- PURI AGUNG TEGAL
Ida Anglurah Gede Ngurah Kaleran menikah dengan istri ketiga yaitu warih dari Kyayi Made Tegal atau Lanang Dawan Tegal (Jro Tegal). Buah dari perkawinan tersebut lahir putra yang bernama Kyayi Ngurah Ketut Tegal, yang selanjutnya mendirikan Puri Agung Tegal pada tahun 1769. (berlokasi di sebelah barat Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung sekarang). Setelah tahun 1906 dimana terjadi Perang Puputan Badung, maka Puri Tegal dipindahkan ke daerah Jematang yang selanjutnya membangun Puri Agung Tegal Jematang.
- PURI JERO KUTA
Ida Anglurah Jambe Merik (Mihik) memiliki istri dari warih Sira Manikan (Bendesa Ketewel) yang bernama Si Luh Bendesa Ketewel. Dari perkawinan tersebut lahir putra yang bernama Anglurah Jambe Ketewel.
Ida Anglurah Jambe Ketewel memiliki istri warih dari Tangkeban Klungkung yang bernama I Gusti Ayu Tangkeban. Dari perkawinan tersebut lahir 1 orang putra yaitu Anglurah Jambe Tangkeban dan 1 putri yang bernama I Gusti Ayu Ketut Tangkeban. Anglurah Jambe Tangkeban menikah dengan warih Betara Pemecutan II yaitu I Gusti Ayu Made Pemecutan. Tetapi beliau tidak dikaruniai putra. Adik beliau yang bernama I Gusti Ayu Ketut Tangkeban diberikan putra oleh Dalem Klungkung yaitu I Dewa Agung Kusamba sehingga lahir Ida Anglurah Jambe Aji. Setelah di abiseka beliau bergelar Anglurah Jambe Aeng. yang selanjutnya mendirikan Puri Jambe Kesatria. Beliau memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Badung dari Puri Alang Badung ke Puri Jambe Kesatria.
Ida Anglurah Jambe Aeng memiliki 3 orang istri:
Istri pertama yaitu Warih Tangkas Kori Agung di Tampak Gangsul yang bernama I Gusti Ayu Luh Tangkas. Dari perkawinan ini lahir putra yang bernama Kyai Agung Jambe Anom yang selanjutnya mendirikan Puri Jero Kuta pada tahun 1775.
Istri ke-dua yaitu warih Pasek Kayu Selem yang bernama Ni Luh Celagi. Dari perkawinan ini lahir Kyai Agung Made Jambe.
Istri ke-tiga yaitu warih dari Ida Pemecutan III yang bernama I Gusti Ayu Made Pemecutan. Dari perkawinan ini lahir 1 orang putra dan 1 orang putri. Putra yang pertama bernama Anglurah Jambe Kesatria. Setelah dewasa beliau tetap tinggal di Puri Jambe Kesatria. Sedangkan putri beliau bernama I Gusti Ayu Made Jambe menikah dengan Raja Denpasar I yaitu Ida Anglurah Made Pemecutan atau I Gusti Ngurah Made Pemecutan.
- PURI OKA
Diceritakan bahwa Istri pertama dari Ida Batara Bandana yang merupakan warih Bhujangga Tembau dari Desa Tembau bernama Ni Luh Kama. Buah dari perkawinan tersebut lahir putra yang bernama Kyai Agung Mangku atau Kyai Agung Gelogor.
Kyai Agung Mangku memiliki istri yang merupakan warih dari Kuta Waringin di Tangeb yang bernama I Gusti Ayu Tangeb. Dari perkawinan tersebut lahir 1 orang putri dan 2 orang putra.
Putri pertama yang bernama I Gusti Ayu Sakti menikah dengan Betara Pemecutan II.
Putra ke-dua bernama Kyai Agung Nyoman Gelogor
Putra ke-tiga bernama Kyai Agung Ketut Balian. Kyai Agung Ketut Balian setelah dewasa menikah dengan I Gusti Ayu Pererenan dari Tibu Beneng dan memiliki putra bernama Kyai Agung Gede Agung. Kyai Agung Gede Agung kawin dengan I Gusti Ayu Made Keca dari Jeroan Keca hingga menurunkan putra yang bernama Anglurah Gelogor.
Anglurah Gelogor mendapatkan istri (Keterimen) dari Puri Agung Denpasar yang merupakan putri dari Raja Denpasar ke-dua yang bernama I Gusti Ayu Made Oka. Setelah mendapatkan istri dari Raja Denpasar ke-dua, beliau mendirikan Puri Oka pada tahun 1817.
Dalam masa pemerintahan Ida I Gusti Ngurah Made Pemecutan (Betara Mur Ring Galungan) sebagai Raja Denpasar III, maka dibentuklah lembaga baru yang disebut dengan Manca Agung Puri Agung Denpasar yang terdiri dari Puri Kaleran Kawan, Puri Kaleran Kangin, Puri Kegal Jematang, Puri Jero Kuta dan Puri Oka, dengan tugas membantu Raja Badung di Puri Agung Denpasar dalam urusan Pemerintahan Kerajaan Badung.
Nara Sumber :
- Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, Puri Agung Denpasar
- A.A. Ngurah Mayun Mangku, Puri Tampak Siring Denpasar
Daftar Pustaka :
- Raja Purana Puri Agung Denpasar