SUKA DUKA SEMETON MUDA PURI AGUNG DENPASAR
Puri Agung Denpasar (Satria) merupakan kelanjutan dari Puri Agung Denpasar (Jayasbha) sebelum terjadinya perang Puputan Badung. Kehancuran puri dan Kerajaan Badung pada peristiwa Perang Puputan Badung telah menyebabkan Puri Agung Denpasar (Jayasabha) diduduki oleh Belanda dan dijadikan rumah jabatan asisten resident. Sampai saat ini pun masih seperti itu tapi dengan suasana yang berbeda.
Walaupun Puri Agung Denpasar tidak lagi memiliki kekuasaan pemerintahan, tapi Puri Agung Denpasar tetap berupaya untuk tetap eksis dalam perkembangan dinamika modernitas. Menyadari akan beratnya tantangan menjaga eksistensi tersebut, tidak ada pilihan bagi generasi muda Puri Agung Denpasar untuk tetap tampil menjaga nama besar leluhur. Pemahaman yang sama dari generasi muda tentang beratnya tanggung jawab sejarah menjadikan itu sebagai penyemangat untuk bersatu membentuk organisasi pemuda di lingkungan Puri Agung Denpasar.
Rapat perdana sudah dilakukan, walaupun nama organisasi belum diputuskan. Melalui musyawarah sudah dipih yaitu :
Ketua : A.A. Ngr. Agung Wira Bima Wikrama, ST, MSi,
Sekretaris : Cok Gde Pramaitha, S.Sos.
Bendahara : A.A. Ngr. Gde Arteja Kusuma, SE
Bentuk organisasi berupa organisasi Suka Duka yang dapat bermanfaat bagi kepentingan seluruh keluarga Puri Agung Denpasar.
Dukungan, doa dan restu dari pengelingsir dan para lingsir Puri Agung Denpasar merupakan dorongan dan penyemangat generasi muda Puri Agung Denpasar menjaga eksistensi Puri Agung Denpasar ke depan.
Selamat menunaikan tugas mulia menjaga Taksu Puri Agung Denpasar.